kompleks mengalami nyeri pendekatan pengobatan saraf tubuh
Badan Nyeri Nih, Mesti Ngapain?
Dirilis Senin, 26 April 2021
oleh Emil Fahmi Yakhya
Ternyata, pengobatan nyeri pada tubuh kita tidak cukup hanya disembuhkan melalui pengobatan klinis. Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan saraf, neurosains, otak, dsb. memang sangat kompleks dan harus dipahami secara holistik. Disiplin ilmunya pun tidak bisa didekati hanya dari pendekatan medis, juga ada pendekatan filosofis, psikologis, hingga kultural.
Jadi, bila kita mengalami nyeri yang sudah kronis harus seperti apa menanganinya?
Pertama, harus dipastikan nyeri yang kita alami tidak hanya melibatkan perubahan secara fisiologis pada tubuh kita. Perlu diperhatikan juga aspek-aspek diri kita secara holistik seperti kebiasaan atau budaya dalam mengatasi nyeri, ekspektasi, dan juga bagaimana rasa nyeri yang dirasakan oleh kita ditanggapi oleh lingkungan sekitar. Misal saja, anak Jakarta kalau mengalami nyeri cukup dengan diurut di Cipete maka langsung sembuh. Padahal, kalau bule yang mencoba demikian bisa jadi nyerinya makin parah.
Kedua, perlu ditelusuri penyebab nyeri yang dialami karena bisa jadi tidak linier. Sebagai contoh, bangun tidur kita bisa mengalami nyeri di beberapa titik dalam tubuh padahal habis diam saja selama tidur. Sebaliknya, bekas kita keseleo habis main bola bisa jadi tidak akan pernah mengalami nyeri lagi setelah sembuh keseleonya. Bidang saraf sangat kompleks, kita tidak tahu kapan tubuh kita mereorganisasi sarafnya tanpa kita perintahkan.
Ketiga, usahakan menceritakan pengalaman nyeri tersebut ke orang terdekat. Karena nyeri berhubungan dengan sistem saraf, maka mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar juga bisa membantu mengurangi rasa sakitnya. Atau kalau mau kita lihat dari pendekatan praktis, bisa jadi orang dekat yang kita ceritakan pernah mengalami hal yang mirip dan bisa mencarikan solusi kan?
Hehe.
Referensi: Sabrina Coninx, Peter Stilwell. Pain and the field of affordances: an enactive approach to acute and chronic pain. Synthese, 2021; DOI: 10.1007/s11229-021-03142-3