Untuk mendapat layanan medis di Indonesia,pasien dapat memilih untuk membayar sendiri atau bergabung ke program asuransi.
Ada 2 model bisnis asuransi: asuransi tradisional (indemnity) dan managed care [1]. Kedua model tersebut perbedaannya sebagai berikut:
- Pada skema indemnity, sponsor (misal pasien atau pemberi kerja) membayar premi asuransi ke perusahan asuransi. Ketika pasien harus berobat, perusahaan asuransi kemudian membayarkan benefit ke fasilitas kesehatan / faskes
- Sedangkan pada skema managed care, sponsor (misal pasien atau pemerintah) membayar premi ke pengelola managed care. Pengelola managed care ini memiliki jaringan klinik dan rumah sakit dimana pasien bisa saja mendapat perawatan di lebih dari satu lokasi fisik melalui skema rujukan.
Di Indonesia sendiri, sekitar 90% dari bisnis asuransi kesehatan mengikuti model indemnity sebagaimana disampaikan oleh Direktur Utama Mandiri InHealth dalam wawancaranya dengan Kontan [2]. Akan tetapi, Mandiri InHealth juga memiliki produk managed care. Perkembangan jumlah polis nya dapat dilihat seperti di bawah, dimana market untuk produk indemnity cenderung meningkat [3]:
Kenapa model indemnity lebih disukai? Hal ini karena dengan skema ini pasien bisa bebas memilih faskes. Sedangkan di skema managed care, pasien hanya bisa mendapat layanan spesialis setelah mendapat rujukan.
Referensi:
- 2 Key Business Models of the Health Insurance Industry. MarketRealist
- Pamor Managed Care Diramal Bakal Mendominasi. Kontan
- Annual Report 2016-2019. Mandiri InHealth